Rabu, 25 November 2009

Membangun Kepercayaan Diri

Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan diri atau merasa telah kehilangan diri, mungkin Anda bisa menjadikan langkah-langkah berikut inisebagai proses latihan:
1 Menciptakan definisi diri positif
Steve Chandler mengatakan, “Cara terbaik untuk mengubah sistem keyakinanmu adalah mengubah definisi dirimu.”
Bagaimana menciptakan definisi diri positif. Diantara cara yang bisa kita lakukan adalah:
o Membuat kesimpulan yang positif tentang diri positif / membuat opini yang positif tentang diri sendiri. Positif disini artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun, bukan yang merusak atau yang menghancukan.
o Belajar melihat bagian-bagian positif / kelebihan / kekuatan yang kita miliki
o Membuka dialog dengan diri sendiri tentang hal-hal positif bisa kita lakukan, dari mulai yang kecil dan dari mulai yang bisa kita lakukan hari ini.
Selain itu, yang perlu dilakukan adalah menghentikan opini diri negatif yang muncul, seperti misalnya saya tidak punya kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga, saya hanya beban masyarakat, dan seterusnya. Setelah kita menghentikan, tugas kita adalah menggantinya dengan yang positif, konstruktif dan motivatif. Ini hanya syarat awal dan tidak cukup untuk membangun kepercayaan diri.
2 Memperjuangkan keinginan yang positif
Selanjutnya adalah merumuskan program atau agenda perbaikan diri. Ini bisa berbentuk misalnya memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau merumusakn langkah-langkah positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar atau kecil, intinya harus ada perubahan atau peningkatan kearah yang lebih positif. Semakin banyak hal-hal yang positif (target, tujuan atau keinginan) yang sanggup kita wujudkan, semakin kuatlah pede kita. Kita perlu ingat bahwa pada akhirnya kita hanya akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat kita. Tidak ada yang bisa mengganti prinsip ini.
3 Mengatasi masalah secara positif
Pede juga bisa diperkuat dengan cara memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah pede. Lama kelamaan kita menjadi orang yang tidak mudah minder ketika menghadapi masalah. Karena itu ada yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa menggunakan jurus pasrah atau kalah, ini nanti akan mrnjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.
4 Memiliki dasar keputusan yang positif
Kalau di baca dari praktek hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang yang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan. Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat goyah ketika tiba-tiba realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: ”Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang di tempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang. Ada beberapa tirani dan pembunuhan yang sepintas sepertinya menagng tetapi akhirnya kalah. Pikirkan ucapan saya ini, SELALU”. Artinya, kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.
5 Memiliki model / teladan yang positif
Yang penting lagi adalah menemukan orang lain yang bisa kita contoh dari sisi kepercayaan dirinya. Ini memang menuntut kita untuk sering-sering membuka mata melihat orang lain yang lebih bagus dari kita lalu menjadikannya sebagai pelajaran. Saking pentingnya peranan orang lain ini, ada yang mengatakan bahwa kita bisa memperbaiki diri dari dua hal: a) pengalam pribadi (life experiencing) dan b) duplicating (mencontoh dan mempelajari orang lain).

Sabtu, 21 November 2009

SOFTSKILL REQUIREMENT LULUSAN PERGURUAN TINGGI

SOFTSKILL REQUIREMENT LULUSAN PERGURUAN TINGGI

Pada masa sekarang berjuta-juta orang lulus dengan predikat S1 (sarjana). Tapi judulnya “nganggur” kenapa bisa begitu y???
Dalam memasuki dunia kerja, kita di tuntut untuk bisa menguasai teknik pengerjaan atau ilmu(hardskill), dan juga yang tidak kalah penting adalah kita di tuntut menguasai softskill. Meskipun mendapat nilai besar ataupun pintar, tapi harus mempunyai keahlian softskill. Dalam sofskill kita di tuntut untuk belajar bagaimana beroragnisasi dengan tim, kita dituntut untuk bisa mengeluarkan pendapat, berbicara dihadapan orang banyak dan tata caranya. Untuk itu semua bisa dipelajari dari sekarang, apalagi udah ada mata kuliah softskill kita dituntut untuk bisa menuangkan apa yang ada dalam pikiran kita dalam bentuk tulisan. Selain itu untuk menambah softskill, ikutilah segala kegiatan seminar-seminar, kursus, workshpo, kuliah umum dan kegiatan lainnya yang bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Banyak manfaat yang kita dapat dari kegiatan yang pernah diikuti, bisa digunakan pada saat nanti bekerja, seperti seminar apabila seminarnya tentang menyiapkan diri untuk masa yang akan datang, kita bisa terapkan pada diri sendiri. Selain itu juga tidak kalah penting harus tetap berdo’a dan berusaha untuk kelancaran dalam setiap apa yang dikerjakan.
Mudah-mudahan dengan apa yang telah didapat, tidak menjadikan predikat sarjana tetapi judulnya ”NGANGGUR”!!! Amin....

Kamis, 12 November 2009

Apa itu API???

Apa itu API ?

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM.

Rabu, 11 November 2009

Pola Manajemen Koperasi

Pola Manajemen Koperasi

· Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi

o Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation is an economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial didalamnya.
o Unsur sosial yang terkandung daalm prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam:
1) Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by proxy”
2) Kesukarelaan dalam keanggotaan
3) Menolong diri sendiri (self help)
4) Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity)
5) Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawas yang di;akukan oleh anggota
6) Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya
o Definisi Manaajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengoragnisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
o Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu :
1) Anngota
2) Pengurus
3) Manajer
4) Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan
o Menurut UU No.25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah :
1) Rapat Anggota
2) Pengurus
3) Pengawas

Rapat Anggota

Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota koperasi berhak mengahadiri rapat anggota dan memeberikan suara dalam rapat anggota serata mengemukakan pendapatnya baik diluar maupun didalam rapat anggota. Anggota harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.



Anggota secara keseluruhan menjalankan
Manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
Menetapkan :

1) Anggaran dasar
2) Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
3) Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
4) Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
5) Pembagian SHU
6) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi




Pengurus Koperasi

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:
1) Pusat pengambil keputusan tertinggi
2) Pemberi nasihat
3) Pengawas atau orang yang dapat dipercaya
4) Penjaga berkesinambungan organisasi
5) Simbol

Pengawas

Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.

Manajer

Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya, mengelola sumber daya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).


Teori Tripartiet
Ropke J (1988)

Partisipasi anggota yang efektif dipengaruhi oleh :

1) Kesesuain antara output program koperasi dengan kebutuhan dan keinginan para anggotanya
2) Permintaan anggota dengan keputusan-keputusan pelayanan koperasi
3) Tugas koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi

Keberhasilan perkembangan koperasi ditentukan oleh 3 faktor, yaitu:

1) Partisipasi anggota
2) Profesionalisme manajemen
3) Faktor Eksternal

Tingkat partisipasi anggota ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1) Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi baik secara ekonomis maupun nonekonomis
2) Karakter dan/atau motivasi individu baik secara utilitarian maupun normatif

o Bentuk-bentuk partisispasi anggota menurut Hanel, A, 1985, adalah:
1) Sebagai pemilik, anggota berkewajiban untuk turut aktif dalam pengambilan keputusan, evaluasi dan pengaeasan
2) Sebagai pemilik, anggota berkewajiban menyetorkan simpanan untuk memodali koperasinya
3) Sebagai pelanggan/pengguna, anggota berhak dan sekaligus berkewajiban memanfaatkan pelayanan barang dan jasa koperasinya.

Pendekatan Sistem pada Koperasi

o Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :
o Organisasi dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi)
o Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik)

Interpretasi dari Koperasi sebagai Sistem

Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu system yang terdiri dari orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai system terbuka, system ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.

Cooperative Combine

o Adalah system sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, system dasar target pada tugasnya dan system ekonomi pada penggunaan sumber-sumber.
o Semua pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal, dipengaruhi oleh hubungan system, demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan lain.

Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS)

The Businnes function Communication System (BCS) adalah system hubungan anatra unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha anggot mengenai beberapa tugas perusahaan.

Sistem Komunikasi antar anggota (The
Interpersonal Communication System (ICS)

• ICS adalah hubungan antara orang- orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan.
• ICS meliputi pembentukan/ terjadi system target dalam koperasi gabungan.

Sistem Informasi Manajemen
Anggota

• Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC), koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya membutuhkan informasi yang baik.
• Manajemen memberikan informasi pada anggota informasi yang khusus untuk penganalisaan hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin.


Dimensi struktural dari Cooperative
Combine (CC)

•Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut.
•Sifat-sifat dari anggota, sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota.
•Intensitas kerjasamasemakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen.
• Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan.
• Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
• Stabilitas kerjasama.
• Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain- lain.


Minggu, 08 November 2009

Sisa Hasil Usaha

SISA HASIL USAHA

SHU menurut pasal 45 ayat (1) UU No.25/1992, adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut:
1) SHU total koperasi pada satu tahun buku
2) Bagian (persentase) SHU anggota
3) Total simpanan seluruh anggota
4) Total seluruh transaksi usaha yang bersumber dari anggota
5) Jumlah simpanan per anggota
6) Omzet atau volume usaha per anggota
7) Bagian SHU untuk simpanan anggota
8) Bagian SHU untuk transaksi usaha anggota

Istilah-istilah informasi dasar, antara lain :

1) SHU total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba rugi koperasi setelah pajak (rofit after tax)
2) Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi, antara anggota terhadap koperasinya
3) Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.
4) Omzet atau volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan
5) Bagian SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
6) Bagian SHU untuk transaksi usaha anggota adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi anggota.

Rumus Pembagian SHU

· Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “ Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
· Didalam aturan rumah tangga koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut : Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.
· Tidak semua komponen diatas diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

SHU per anggota

SHUA = JUA + JMA
Dimana :


SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA =Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematika

SHU Pa = Va_ X JUA + Sa _X JMA
----- -----

VUK TMS
Dimana:

SHUPa :Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA :Jasa Usaha Anggota
JMA :Jasa Modal Anggota
VA :Volume usaha anggota
UK :Volume usaha total koperasi
Sa :Jumlah Simpanan anggota
TMS :Modal sendiri total


Prinsip-Prinsip Pembagian SHU Koperasi

1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri
3) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
4) SHU anggota dibayar secara tunai

Pengertian dan Prinsip-Prinsip Koperasi

PENGERTIAN DAN
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Koperasi, Gotong royong dan Tolong Menolong
· Koperasi mengandung makna “ kerja sama” ada juga mengartikan “ menolong satu sama lain. Arti kerjasama bisa berbeda-beda tergantung dari cabang ilmunya. Koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi sosial, ekonomi, politik, etika.
· Gotong Royong adalah kegiatan bersama, agar memudahkan pekerjaan apa yang kita kerjakan.
· Tolong Menolong atau Bantu membantu menunjukkan pada pencapaian tujuan perorangan.
· Gotong royong dan tolong menolong lebih bertujuan sosial, bukan bertujuan ekonomi. Koperasi mempunyai tujuan ekonomi yang lebih konkret.

Pengertian Koperasi
· ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :
1) Koperasi adalah perkumpuan orang-orang
2) Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
3) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
4) Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
5) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
6) Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
· (P.J.V. Dooren)
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
· (Hatta, Bapak Koperasi Indonesia)
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “ seorang buat semua dan semua buat seorang “
· DefinisI UU No.25/1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasrkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

Unsur Koperasi Indonesia, yaitu:
Koperasi adalah badan usaha
Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi
Koperasi Indonesia koperasi yang bekerja berdasarkan “ prinsip-prinsip koperasi”
Koperasi Indonesia adalah “ gerakan ekonomi rakyat”
Koperasi Indonesia” berazaskan kekeluargaan”