Rabu, 11 November 2009

Pola Manajemen Koperasi

Pola Manajemen Koperasi

· Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi

o Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation is an economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial didalamnya.
o Unsur sosial yang terkandung daalm prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam:
1) Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by proxy”
2) Kesukarelaan dalam keanggotaan
3) Menolong diri sendiri (self help)
4) Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity)
5) Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawas yang di;akukan oleh anggota
6) Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya
o Definisi Manaajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengoragnisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
o Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu :
1) Anngota
2) Pengurus
3) Manajer
4) Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan
o Menurut UU No.25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah :
1) Rapat Anggota
2) Pengurus
3) Pengawas

Rapat Anggota

Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota koperasi berhak mengahadiri rapat anggota dan memeberikan suara dalam rapat anggota serata mengemukakan pendapatnya baik diluar maupun didalam rapat anggota. Anggota harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.



Anggota secara keseluruhan menjalankan
Manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
Menetapkan :

1) Anggaran dasar
2) Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
3) Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
4) Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
5) Pembagian SHU
6) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi




Pengurus Koperasi

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:
1) Pusat pengambil keputusan tertinggi
2) Pemberi nasihat
3) Pengawas atau orang yang dapat dipercaya
4) Penjaga berkesinambungan organisasi
5) Simbol

Pengawas

Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.

Manajer

Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya, mengelola sumber daya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).


Teori Tripartiet
Ropke J (1988)

Partisipasi anggota yang efektif dipengaruhi oleh :

1) Kesesuain antara output program koperasi dengan kebutuhan dan keinginan para anggotanya
2) Permintaan anggota dengan keputusan-keputusan pelayanan koperasi
3) Tugas koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi

Keberhasilan perkembangan koperasi ditentukan oleh 3 faktor, yaitu:

1) Partisipasi anggota
2) Profesionalisme manajemen
3) Faktor Eksternal

Tingkat partisipasi anggota ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1) Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi baik secara ekonomis maupun nonekonomis
2) Karakter dan/atau motivasi individu baik secara utilitarian maupun normatif

o Bentuk-bentuk partisispasi anggota menurut Hanel, A, 1985, adalah:
1) Sebagai pemilik, anggota berkewajiban untuk turut aktif dalam pengambilan keputusan, evaluasi dan pengaeasan
2) Sebagai pemilik, anggota berkewajiban menyetorkan simpanan untuk memodali koperasinya
3) Sebagai pelanggan/pengguna, anggota berhak dan sekaligus berkewajiban memanfaatkan pelayanan barang dan jasa koperasinya.

Pendekatan Sistem pada Koperasi

o Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :
o Organisasi dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi)
o Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik)

Interpretasi dari Koperasi sebagai Sistem

Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu system yang terdiri dari orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai system terbuka, system ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.

Cooperative Combine

o Adalah system sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, system dasar target pada tugasnya dan system ekonomi pada penggunaan sumber-sumber.
o Semua pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal, dipengaruhi oleh hubungan system, demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan lain.

Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS)

The Businnes function Communication System (BCS) adalah system hubungan anatra unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha anggot mengenai beberapa tugas perusahaan.

Sistem Komunikasi antar anggota (The
Interpersonal Communication System (ICS)

• ICS adalah hubungan antara orang- orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan.
• ICS meliputi pembentukan/ terjadi system target dalam koperasi gabungan.

Sistem Informasi Manajemen
Anggota

• Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC), koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya membutuhkan informasi yang baik.
• Manajemen memberikan informasi pada anggota informasi yang khusus untuk penganalisaan hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin.


Dimensi struktural dari Cooperative
Combine (CC)

•Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut.
•Sifat-sifat dari anggota, sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota.
•Intensitas kerjasamasemakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen.
• Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan.
• Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
• Stabilitas kerjasama.
• Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain- lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar