Kamis, 27 Mei 2010

Investasi dalam Aktiva Tetap

A. Pendahuluan

Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Penganggaran modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyek-proyek dan menentukan apakah proyek-proyek tersebut harus dimasukkan dalam anggaran modal (capital budgeting). Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang. Proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penganggaran modal.

B. Beberapa Pengertian

1) Operating Expenditure
Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya kurang dari 1 tahun.

2) Capital Expenditure
Capital expenditure merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahan dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil (benefit) untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Adapun motif utama dalam melakukan capital expenditure, antara lain:

Pembelian akitiva tetap yang baru;
Penggantian aktiva tetap yang lama;
Perbaikan atau modernisasi atas aktiva tetap yang lama.

Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungan cash inflow dan cash outflow sesudah pajak. Usulan-usulan untuk capital expenditure dapat merupakan proyek-proyek yang sifatnya independen maupun mutually exclusive.

Proyek-proyek dikatakan sebagai mutually exclusive apabila dengan diterimanya salah satu proyek akan menutup kemungkinan diterimanya proyek lain. Di lain pihak, diterimanya salah satu proyek dalam kelompok independent projects tidak akan menghilangkan kesempatan proyek yang lain selama proyek-proyek tersebut dapat memenuhi kriteria minimum yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.

3) Capital Budgeting
Capital budgeting merupakan keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian, penyeleksian dan penentuan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Tahap-tahap dalam capital budgeting:
 Menyusun daftar usulan investasi;
 Menilai dan menyeleksi investasi-investasi yang diusulkan berdasarkan criteria seleksi yang telah ditentukan;
 Memilih investasi diantara alternatif-alternatif yang diusulkan.

Manfaat capital budgeting:
 Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari 1 tahun;
 Agar tidak terjadi over investment atau under investment;
 Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar;
 Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

C. Analisis Arus Kas Proyek

Konsep penting yang digunakan dalam proses ini adalah mempertimbangkan arus kas selisih (incremental cash flow) yang didefinisikan sebagai perbedaan antara arus kas perusahaan jangka proyek yang diambil dan arus kas perusahaan tanpa proyek. Arus kas suatu proyek dapat dikelompokkan menjadi 3 :

1. Arus kas permulaan (initial cash flow)
2. Arus kas operasi (operating cash flow)
3. Arus kas terminal (terminal cash flow)

Dalam penganggaran modal, arus kas ini harus didasarkan pada ”after tax basis.”

D. Metode-metode untuk menseleksi usulan investasi

• Payback Period : Lamanya waktu yang diperlukan agar dapat menutup kembali seluruh pengeluaran investasi dengan menggunakan arus kas;
• Net Present Value : Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima di waktu yang akan datang dengan arus kas keluar;
• Profitability Index : Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar
• Internal Rate of Return (IRR) : Tingkat discount rate yang menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.
• Accounting Rate of Return (ARR) : Membagi antara earning after tax dengan total investasi yang dikeluarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar